Minggu, 20 Mei 2012
Jelang Tahun Ajaran Baru, Omset Penjualan Seragam Sekolah Meningkat
Jelang tahun ajaran baru 2012/2013, kebutuhan akan perlengkapan
sekolah anak SD, SMP hingga SMA mulai diburu ibu-ibu, seperti halnya
yang terlihat dipasar Wadungasri Sidoarjo, dari alat tulis hingga
seragam sekolah.
Tentang seragam sekolah, kebanyakan ibu-ibu memilih seragam merk “PURNAMA GREEN LABEL” yang dianggap memiliki kualitas terbaik.
Harga yang ditawarkan mulai Rp 12.500 hingga Rp 55.500, tergantung dari bahannya. Tetapi saat ini belum terlalu banyak peningkatan omset penjualan. Menurut Sugianto, salah satu pedagang di pasar Wadungasri, dikiosnya mengalami peningkatan.
“Penjualan seragam mengalami peningkatan 50%, biasanya perharinya mencapai Rp 400.000, sekarang sampai Rp 600.000 perharinya, bahkan lebih. Yang banyak dicari ya seragam PURNAMA,” terang Sugianto.
Tiap jelang tahun ajaran baru, seragam “PURNAMA GREEN LABEL” memang selalu dicari, itu karena harganya yang cukup terjangkau dan mempunyai kualitas terbaik.
Sumber : http://www.lensaindonesia.com
Tentang seragam sekolah, kebanyakan ibu-ibu memilih seragam merk “PURNAMA GREEN LABEL” yang dianggap memiliki kualitas terbaik.
Harga yang ditawarkan mulai Rp 12.500 hingga Rp 55.500, tergantung dari bahannya. Tetapi saat ini belum terlalu banyak peningkatan omset penjualan. Menurut Sugianto, salah satu pedagang di pasar Wadungasri, dikiosnya mengalami peningkatan.
“Penjualan seragam mengalami peningkatan 50%, biasanya perharinya mencapai Rp 400.000, sekarang sampai Rp 600.000 perharinya, bahkan lebih. Yang banyak dicari ya seragam PURNAMA,” terang Sugianto.
Tiap jelang tahun ajaran baru, seragam “PURNAMA GREEN LABEL” memang selalu dicari, itu karena harganya yang cukup terjangkau dan mempunyai kualitas terbaik.
Sumber : http://www.lensaindonesia.com
Label:
seragam sekolah
|
0
komentar
Busana Muslim Prisket Lebih Anggun
Busana dengan tampilan lipatan-lipatan atau plisket dipadukan dengan kebaya saat ini kembali ngetren.
Namun tampilan plisket sekarang lebih dinamis mengikuti perkembangan zaman. Plisket juga sekarang sudah diaplikasikan untuk busana muslim dengan berbagai model.
Busana ini tersedia di Farrah Butik berlokasi di Jl Depati Hamzah depan Masjid Al Husna Air Itam Pangkalpinang.
Butik ini menawarkan busana muslim plisket yang diaplikasikan pada baju dengan paduan rok panjang. Tampilan baju berbahan lembut ini sangat cocok dipakai ke pesta-pesta dengan bunga kecil dari kain di dadanya menambah kesan anggun perempuan yang menggenakan busana ini.
"Untuk busana muslim plisket saat ini juga sedang trend di samping busana muslim kaftan. Bajunya nyaman dipakai dan bahannya halus," ungkap Hj Fatmini Salim kepada bangkapos.com, Jumat (18/5/2012).
Harga yang ditawarkan cukup terjangkau sekitar Rp 350.000.
Menurut Fatmini, warna-warna busana muslim plisket ini bervariasi seperti merah marun, coklat muda, hijau, biru tosca dan lain-lain.
Selain busana muslim plisket berupa setelan ada juga tunik plisket yang dipadukan dengan dalaman berwarna senada.
Tunik ini dihiasi manik-manik yang memberikan kesan mewah dan anggun. Berbagai warna juga ditawarkan seperti putih, merah, biru dan warna lainnya.
Sumber: http://bangka.tribunnews.com
Namun tampilan plisket sekarang lebih dinamis mengikuti perkembangan zaman. Plisket juga sekarang sudah diaplikasikan untuk busana muslim dengan berbagai model.
Busana ini tersedia di Farrah Butik berlokasi di Jl Depati Hamzah depan Masjid Al Husna Air Itam Pangkalpinang.
Butik ini menawarkan busana muslim plisket yang diaplikasikan pada baju dengan paduan rok panjang. Tampilan baju berbahan lembut ini sangat cocok dipakai ke pesta-pesta dengan bunga kecil dari kain di dadanya menambah kesan anggun perempuan yang menggenakan busana ini.
"Untuk busana muslim plisket saat ini juga sedang trend di samping busana muslim kaftan. Bajunya nyaman dipakai dan bahannya halus," ungkap Hj Fatmini Salim kepada bangkapos.com, Jumat (18/5/2012).
Harga yang ditawarkan cukup terjangkau sekitar Rp 350.000.
Menurut Fatmini, warna-warna busana muslim plisket ini bervariasi seperti merah marun, coklat muda, hijau, biru tosca dan lain-lain.
Selain busana muslim plisket berupa setelan ada juga tunik plisket yang dipadukan dengan dalaman berwarna senada.
Tunik ini dihiasi manik-manik yang memberikan kesan mewah dan anggun. Berbagai warna juga ditawarkan seperti putih, merah, biru dan warna lainnya.
Sumber: http://bangka.tribunnews.com
Label:
plisir
|
0
komentar
Sabtu, 19 Mei 2012
Tekstil Dan Produk Tekstil
TEKSTIL berasal dari bahasa latin, yaitu textiles
yang berarti menenun atau tenunan. Namun secara umum tekstil diartikan
sebagai sebuah barang/benda yang bahan bakunya berasal dari serat
(umumnya adalah kapas, poliester, rayon) yang dipintal (spinning)
menjadi benang dan kemudian dianyam/ditenun (weaving) atau dirajut
(knitting) menjadi kain yang setelah dilakukan penyempurnaan (finishing)
digunakan untuk bahan baku produk tekstil. Produk tekstil disini adalah
pakaian jadi (garment), tekstil rumah tangga, dan kebutuhan industri.
SERAT merupakan bahan baku yang paling utama untuk
tekstil. Serat adalah benda padat yang mempunyai ciri atau bentuk khusus
yaitu ukuran panjangnya relatif lebih besar dari ukuran lebarnya. Serat
diperoleh/berasal dari alam dan buatan, yang secara rinci sebagai
berikut:
1.Serat alam (natural fibers), adalah serat nabati (seperti kapas,
linen, ramie, kapok, rosela, jute, sisal, manila, coconut, daun/sisal,
sabut) dan serat hewani (seperti wool, sutera, cashmere, llama, unta,
alpaca, vicuna).
2.Serat buatan (man made fibers), adalah artificial fiber (seperti
rayon, acetate), synthetics fiber (seperti polyester/tetoron, acrylic,
nylon/poliamida), dan mineral (seperti asbes, gelas, logam).
Untuk tekstil, serat yang banyak dipergunakan adalah:
3.Kapas, adalah serat yang diperoleh dari biji tanaman kapas, yaitu
sejenis tanaman perdu dan banyak digunakan untuk pakaian karena sifatnya
yang menyerap keringat, sehingga nyaman dipakai dan stabilitas dimensi
yang baik.
4.Rayon, berasal dari kayu yang dimurnikan dan dengan zat-zat kimia.
Banyak dipergunakan untuk tekstil rumah tangga seperti kain
tirai/gorden, penutup kursi dan meja, kain renda, kain halus untuk
pakaian dan pakaian dalam. Campuran rayon dan polyester banyak digunakan
untuk bahan pakaian.
5.Poliester, dibuat dari minyak bumi, yaitu asam tereftalat yang
telah dimurnikan (pirified terephtalate acid/PTA) dan ethylene glycol.
Poliester banyak digunakan untuk bahan pakaian (dicampur dengan
kapas/rayon), dasi, kain tirai/gorden, tekstil industri (conveyor,
isolator), pipa pemadam kebakaran, tali temali, jala, kain layar dan
terpal.
6.Sedangkan serat lainnya untuk tekstil adalah:
7.Poliamida/Nilon, digunakan untuk stocking/kaos kaki, kain parasut,
tali temali, terpal, jala, belt untuk industri, kain ban, tali pancing,
karpet, kain penyaring.
8.Poliuretan (spandex), digunakan untuk pakaian wanita, ikat pinggang, kaos tangan bedah, kaos kaki.
9.Polietilena, digunakan untuk kain pelapis di furniture/tempat
duduk mobil, kain untuk pakaian pelindung di industri yang menggunakan
zat-zat kimia yang korosif, kain penyaring untuk penyaringan dengan suhu
rendah, kain efek empuk.
10.Polipropilena, digunakan untuk keperluan industri, tali temali, karung pembungkus, jala ikan, permadani/carpet.
11.Poliakrilik, digunakan untuk selimut, kain rajut untuk sweater,
baju hangat, scarft, tirai jendela, pakaian pelindung zat kimia, kain
penyaring zat kimia, water softener filter, kain-lain berbulu.
12.Serat Gelas, digunakan untuk isolasi listrik, kaos lampu, pembungkus kawat tembaga, pembungkus kabel listrik.
13.Serat Carbon, digunakan untuk bodi pesawat terbang dan pesawat luar angkasa.
14.Serat Metal/Logam, digunakan untuk benang hias baik di tekstil rumah tangga maupun tekstil pakaian.
Serat dari segi sifat bahannya dibedakan menjadi dua jenis/bentuk, yaitu:
15.Filament, adalah serat yang sangat panjang yang panjangnya sejauh
sampai habisnya bahan terulur. Semua serat buatan pada awalnya dibuat
dalam bentuk filamen.
16.Stapel, adalah serat pendek dan umumnya serat alam berbentuk stapel.
BENANG berasal dari serat yang dipintal. Jenis-jenis benang dapat diketahui dari:
1.Berdasarkan Urutan Prosesnya.
2.Carded Yarn (benang garuk) yang bahan bakunya berasal dari cotton, rayon dan plyester.
3.Combed Yarn (benang sisir) yang bahan bakunya adalah cotton.
4.Blended Yarn (benang campur) yang bahan bakunya campuran antara
dua jenis serat, yaitu polyester dengan rayon atau polyester dengan
cotton atau rayon dengan cotton.
5.Open End Yarn (OE) yang bahan bakunya adalah cotton dan polyester.
6.Berdasarkan Konstruksinya.
7.Single Yarn (benang tunggal) adalah benang yang terdiri dari satu helai.
8.Double Yarn (benang rangkap) adalah benang yang terdiri dari dua benang atau lebih tanpa di twist.
9.Multifold Yarn (benang gintir) adalah benang yang terdiri dari dua helai atau lebih yang dijadikan satu dengan diberi twist.
10.Berdasarkan Panjang Seratnya.
11.Staple Yarn (benang staple) adalah benang yang tersusun dari serat staple atau serat buatan dalam bentuk staple.
12.Filament Yarn (benang filament) adalah benang yang tersusun dari serat buatan yang berupa filament.
13.Berdasarkan Penggunaannya.
14.Warp Yarn (benang lusi) adalah benang yang digunakan untuk arah panjang kain pada proses weaving.
15.Weft Yarn (benang pakan) adalah benang yang digunakan untuk arah lebar kain pada proses weaving.
16.Knitting Yarn (benang rajut) adalah benang yang digunakan untuk pembuatan kain rajut (knitting fabric).
17.Sewing Thread (benang jahit) adalah benang yang digunakan untuk menjahit.
18.Fancy Yarn (benang hias) adalah benang yang dibuat dengan efek hias pada twistnya, antara lain seperti slub yarn.
19.Berdasarkan Bahan Bakunya, yaitu: benang cotton, benang polyester,
benang rayon, benang nylon, benang akrilik, benang polipropilen, benang
R/C (benang rayon/cotton), benang T/R (benang polyester/rayon), benang
T/C (benang polyester/cotton), dan lain-lain.
KAIN merupakan hasil proses dari benang-benang yang
dianyam/ditenun atau dirajut. Namun benang hasil pemintalan tidak bisa
langsung ditenun atau dirajut, karena akan mudah putus ketika terjadi
pergesekan antara benang lusi dan benang pakan pada waktu proses. Oleh
sebab itu ada proses pekerjaan yang harus dipersiapkan terlebih dahulu
sebelum benang-benang tersebut ditenun atau dirajut. Proses tersebut
secara berurutan:
1.Benang-benang yang dari mesin pintal (ring spinning) berbentuk
gulungan palet cones lalu digulung kembali melalui mesin penggulung
(winding machine) menjadi bentuk gulungan cones, dengan maksud untuk
proses selanjutnya agar lebih mudah dipasangkan pada mesin penggulungan
(reeling) dalam proses pensejajaran benang arah lusi (warping).
2.Apabila dikehendaki kain yang dihasilkan memiliki efek warna
antara lusi dan pakan seperti Kain Sarung atau Kain Motif, maka
benangnya terlebih dahulu mengalami proses pencelupan benang (yarn
dyed);
3.Setelah itu agar benang lebih licin agar tidak mudah putus ketika bergesekan, maka diproses ke sizing machine untuk dikanji;
4.Setelah kering dari pengkanjian, benang-benang baru bisa diproses untuk ditenun atau dirajut.
5.Proses tersebut, baik ditenun (dengan benang lusi dan pakan di
mesin tenun) atau dirajut (rajut lusi dan pakan di mesin rajut) dengan
cara gerakan silang-menyilang antara dua benang yang dilakukan secara
teratur dan terus-menerus serta berulang kali dengan gerakan yang sama
sehingga menjadi sebuah bentuk anyaman tertentu.
Jenis-jenis kain dapat dibedakan menjadi tiga kelompok besar, yaitu:
1.Kain Grey atau Kain Blacu, yaitu kain yang paling sederhana atau
kain yang setelah ditenun kemudian dikanji dan diseterika namun tidak
mengalami proses pemasakan dan pemutihan.
2.Kain Finished adalah kain grey yang telah melalui proses-proses
pemasakan, pemutihan, pencelupan (dyeing), pewarnaan (colouring), dan
pencapan (printing). Secara umum, nama kainnya, antara lain seperti:
Kain Putih (untuk pakaian jadi yang biasanya diberi warna dan/atau
dicap), Kain Mori (khusus untuk keperluan batik), Kain Percal (biasanya
untuk pakaian jadi yang berkualitas), Kain Shirting (biasanya untuk
pakaian dalam, sprei, sarung bantal), Kain Gabardine (biasanya untuk
pakaian musim dingin), Kain Satin/Sateen (untuk dirangkap, penutup,
penghias jendela), Kain Damas (biasanya untuk taplak meja, dekorasi
mebel, serbet,), Kain Diaper (untuk popok bayi atau yang sejenisnya,
karena kain ini mudah menyerap air), Kain Markis (untuk kelambu dan
sejenisnya).
3.Kain Rajut, kainnya lebih halus dan lebih lemas dengan sifat
kainnyapun lebih elastis dan daya tembus udara lebih besar daripada kain
tenun dan banyak digunakan untuk pakaian dalam (underwear), kaos kaki,
shirt, sweaters atau overcoats, dan lainnya.
4.Kain Non Woven, adalah semua kain yang bukan kain tenun dan kain rajut.
PRODUK TEKSTIL adalah hasil pengolahan lebih lanjut
dari tekstil, baik yang setengah jadi maupun yang telah jadi. Yang
termasuk dalam produk tekstil adalah:
1.Pakaian jadi/clothing/garment adalah berbagai jenis pakaian yang
siap pakai (ready to wear) dalam berbagai ukuran standar, antara lain:
pakaian pria dan wanita (dewasa dan anak-anak), pakaian pelindung
(mantel, jacket, sweater), pakaian seragam, pakaian olah raga, dan
lain-lain. Pakaian jadi ini harus dibedakan dengan apparel, karena
apparal ini selain mencakup pakaian jadi juga mencakup berbagai
accessories seperti: sepatu, tas, perhiasan, tutup kepala atau kerudung,
dasi, kaos kaki, dan accessories lainnya.
2.Tekstil rumah tangga/house hold, seperti: bed linen, table linen, toilet linen, kitchen linen, curtain, dan lain-lain.
3.Kebutuhan industri/industrial use, antara lain: canvas, saringan,
tekstil rumah sakit, keperluan angkatan perang termasuk ruang angkasa,
dan lain-lain.
Sumber dan Bahan Bacaan.
1. Chamroel Djafri, “Gagasan Seputar Pengembangan Industri Dan
Perdagangan TPT (Tekstil dan Produk Tekstil)”, Asosiasi Pertekstilan
Indonesia (API) dan Cidesindo, Jakarta, 2003.
2. Gunadi, “Pengetahuan Dasar Tentang Kain-kain Tekstil dan
Pakaian Jadi”, Yayasan Pembinaan Keluarga UPN Veteran, Jakarta, 1984.
3. Griya Pelatihan Apac, “Materi Pendidikan dan Pelatihan Tekstil dan Produk Tekstil”, GRIPAC, Semarang, 2007.
4. Dalyono, “Dasar-Dasar Perancangan Produk Tekstil”, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2005.
5. Dalyono, “Penerapan Model Struktur Dan Model Matematis Dalam
Perancangan Produk Tekstil”, Ardana Media dan Rumah Produksi
Informatika, Yogyakarta, 2007.
6. Badudu-Zain, “Kamus Umum Bahasa Indonesia”, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, 1996.
Sumber : andalasclothing.com
Label:
garmen
|
0
komentar
Senin, 30 April 2012
Pengrajin Konveksi Dibanjiri Permintaan
Pengrajin
konveksi di Sumatera Utara mulai dibanjiri permintaan dari pedagang
menyusul tidak lama lagi memasuki Idul Fitri, meski produk dari China
masih "membanjiri" pasar di daerah itu.
"Sudah banyak permintaan, mulai dari pakaian muslim, telekung (mukena) dan pakaian anak-anak untuk kebutuhan Ramadhan dan Idul Fitri," kata pengrajin konveksi di Medan, Darliah, Sabtu.
Dia mengakui,kebutuhan untuk Idu Fitri biasa memang dilakukan beberapa bulan sebelum Ramadhan dan Idul Fitri.
"Meski terdesak dengan produk China, minat pedagang atas produk konveksi lokal masih lumayan khususnya menjelang Idul Ftri," katanya.
Pengrajin berharap pemerintah bisa melindungi pengusaha lokal dengan cara menekan masuknya produk impor.
Pengusaha konveksi di Sumut lainnya, Yulpini, mengatakan "banjirnya" produk China yang dijual dengan harga lebih murah dari produk dalam negeri membuat produk lokal semakin sulit menjalankan bisnisnya.
Dengan masuknya barang produk China, penjualan pengusaha konveksi Sumut terus berkurang, karena konsumen cenderung memilih barang dari China itu dengan alasan harganya yang lebih murah.
Padahal, meski murah dan lebih banyak model, namun kualitas barangnya di bawah produk lokal.
Barang pengrajin Sumut sendiri, sebenarnya, kata dia, sudah di ekspor tetapi memang dalam keadaan tidak bermerek dan dalam jumlah terbatas.
"Sudah seharusnya memang pemerintah mengawasi produk konveksi China itu, apalagi bersifat ilegal agar UKM bisa tetap eksis dan lebih maju,"katanya.
Pengusaha UKM juga membutuhkan pelatihan-pelatihan agar desain dan pemasaran konveksi semakin berkembang, katanya.
"Sudah banyak permintaan, mulai dari pakaian muslim, telekung (mukena) dan pakaian anak-anak untuk kebutuhan Ramadhan dan Idul Fitri," kata pengrajin konveksi di Medan, Darliah, Sabtu.
Dia mengakui,kebutuhan untuk Idu Fitri biasa memang dilakukan beberapa bulan sebelum Ramadhan dan Idul Fitri.
"Meski terdesak dengan produk China, minat pedagang atas produk konveksi lokal masih lumayan khususnya menjelang Idul Ftri," katanya.
Pengrajin berharap pemerintah bisa melindungi pengusaha lokal dengan cara menekan masuknya produk impor.
Pengusaha konveksi di Sumut lainnya, Yulpini, mengatakan "banjirnya" produk China yang dijual dengan harga lebih murah dari produk dalam negeri membuat produk lokal semakin sulit menjalankan bisnisnya.
Dengan masuknya barang produk China, penjualan pengusaha konveksi Sumut terus berkurang, karena konsumen cenderung memilih barang dari China itu dengan alasan harganya yang lebih murah.
Padahal, meski murah dan lebih banyak model, namun kualitas barangnya di bawah produk lokal.
Barang pengrajin Sumut sendiri, sebenarnya, kata dia, sudah di ekspor tetapi memang dalam keadaan tidak bermerek dan dalam jumlah terbatas.
"Sudah seharusnya memang pemerintah mengawasi produk konveksi China itu, apalagi bersifat ilegal agar UKM bisa tetap eksis dan lebih maju,"katanya.
Pengusaha UKM juga membutuhkan pelatihan-pelatihan agar desain dan pemasaran konveksi semakin berkembang, katanya.
Sumber: http://beritadaerah.com
Pesanan Seragam Sekolah Mulai Melonjak
Pergantian tahun ajaran baru anak
sekolah masih beberapa bulan lagi, namun produsen seragam sekolah sudah
kebanjiran order sampai lima kali lipat dari kondisi reguler.
Kondisi ini dialami pemilik seragam sekolah merek Teladan, Yusdiyani Ayuskhan. Diakuinya, order sebenarnya mulai mengalami lonjakan sejak awal tahun.
“Banyak peritel yang mulai beli untuk stok,” ujar Yusdiani, kepada Surya, Senin (30/4/2012).
Produksi Teladan saat ini rata-rata 3.200-3.500 potong per hari. Kondisi normal 1.000-1.500 potong per hari. “Selama ini kami menyuplai hingga ke luar Jawa, seperti Madura, Banjarmasin, Bali, Sumbawa, Kupang dan Papua,” tuturnya.
Harga seragam per potong saat ini kisaran Rp 35.000 untuk kemeja putih usia TK, untuk kemeja putih atau pramuka ukuran SD, SMP dan SMA kisaran Rp 40.000–65.000.
Sumber: http://surabaya.tribunnews.com/2012/04/30/pesanan-seragam-sekolah-mulai-melonjak
Kondisi ini dialami pemilik seragam sekolah merek Teladan, Yusdiyani Ayuskhan. Diakuinya, order sebenarnya mulai mengalami lonjakan sejak awal tahun.
“Banyak peritel yang mulai beli untuk stok,” ujar Yusdiani, kepada Surya, Senin (30/4/2012).
Produksi Teladan saat ini rata-rata 3.200-3.500 potong per hari. Kondisi normal 1.000-1.500 potong per hari. “Selama ini kami menyuplai hingga ke luar Jawa, seperti Madura, Banjarmasin, Bali, Sumbawa, Kupang dan Papua,” tuturnya.
Harga seragam per potong saat ini kisaran Rp 35.000 untuk kemeja putih usia TK, untuk kemeja putih atau pramuka ukuran SD, SMP dan SMA kisaran Rp 40.000–65.000.
Sumber: http://surabaya.tribunnews.com/2012/04/30/pesanan-seragam-sekolah-mulai-melonjak
Minggu, 22 April 2012
2012 Harga Gorden Masih Aman
Salah satu pelengkap penting pada hunian Anda adalah gorden. Secara
fungsional, kegunaan gorden tidak hanya untuk menutupi jendela saja,
tetapi juga sebagai aksentuasi konsep ruangan Anda.
Mengawali 2012, harga gorden masih stabil, malah cenderung mengikuti harga tahun lalu. Hal tersebut dikatakan Marketing Toko Gorden Karya Gemilang Fahadi.
Dia mengatakan, meskipun harga bervariasi pada setiap produk gorden, tetapi harga masih belum ada perubahan.
"Harga masih sama. Misalnya, untuk fitras (bahan lembut) lokal saja masih di harga Rp30-50 ribu per meter," ujar Fahadi ketika dihubungi okezone, Rabu (4/1/2012).
Sementara untuk harga fitras import, lanjutnya, masih diharga Rp60-200 ribu. "Pun harga bahan keras lokal dan impor, sama seperti harga fitras per meternya. Itu pun hanya harga bahan saja, belum termasuk aksesorisnya," imbuh Fahadi.
Kemudian untuk harga aksesoris, seperti rel aluminium dan selongsong besi, masing-masing seharga Rp25 ribu dan Rp60 ribu. "Dan harga aksesoris seperti pengait gorden baik yang dari brass, tembaga, dan marmer masih diharga Rp40-50 ribu per set dua buah," tandasnya.
Mengawali 2012, harga gorden masih stabil, malah cenderung mengikuti harga tahun lalu. Hal tersebut dikatakan Marketing Toko Gorden Karya Gemilang Fahadi.
Dia mengatakan, meskipun harga bervariasi pada setiap produk gorden, tetapi harga masih belum ada perubahan.
"Harga masih sama. Misalnya, untuk fitras (bahan lembut) lokal saja masih di harga Rp30-50 ribu per meter," ujar Fahadi ketika dihubungi okezone, Rabu (4/1/2012).
Sementara untuk harga fitras import, lanjutnya, masih diharga Rp60-200 ribu. "Pun harga bahan keras lokal dan impor, sama seperti harga fitras per meternya. Itu pun hanya harga bahan saja, belum termasuk aksesorisnya," imbuh Fahadi.
Kemudian untuk harga aksesoris, seperti rel aluminium dan selongsong besi, masing-masing seharga Rp25 ribu dan Rp60 ribu. "Dan harga aksesoris seperti pengait gorden baik yang dari brass, tembaga, dan marmer masih diharga Rp40-50 ribu per set dua buah," tandasnya.
Pemesanan Seragam Sekolah Capai Rp 60 Miliar
Menjelang tahun ajaran baru, Sentra Kaus Suci Bandung, Jawa Barat bersiap menghadapi banjir pesanan pembuatan seragam sekolah.Ketua
Koperasi Sentra Kaus Suci, Marnawi Munamah mengatakan, jika berpatokan
pada tahun lalu, khusus pemesanan seragam sekolah yang terdiri atas
seragam harian, batik dan baju olah raga, total nilainya mencapai Rp 60
miliar.
"Pada 2011, pemesanan baju sekolah mulai berlangsung pada April-Mei dan berakhir pada Juli-Agustus. Perkiraannya, nilai pemesanan tahun ini mencapai Rp 80 miliar," kata Marnawi saat ditemui di kawasan Jalan Diponegoro Bandung, Senin (16/4/2012).
Akan tetapi, lanjutnya, sampai saat ini, tingkat pemesanan seragam sekolah masih sepi. Ia memprediksi, kondisi ini berkaitan dengan adanya rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, yang pada akhirnya, mengalami penundaan.
"Mungkin, penundaan kenaikan harga BBM bersubsidi membuat banyak pemesan menunggu perkembangan. Itu karena berkaitan dengan harga yang kami tetapkan," ujarnya.
Marnawi mengaku para pelaku Sentra Kaos Suci cukup sulit menentukan harga jual karena harga-harga bahan baku seperti katun melejit, meskipun BBM tidak jadi naik.
"Kenaikan harga bahan baku tersebut, rata-rata sekitar 20 persen. Misalnya, untuk kain, sebelumnya, harga jualnya Rp 80 ribu-90 ribu per kilo. Kini, harga jualnya Rp 100 ribu-120 ribu per kilogram," kata Marnawi.
Adanya kenaikan harga bahan baku itu, imbuh Marnawi, membuat para pelaku pun menaikkan harga jualnya kepada konsumen sekitar 20 persen.
"Saya kira, kondisi itu membuat para pelanggan kami masih menunggu perkembangan berikutnya," ujarnya.
Kendati harga pemesanan mengalami kenaikan 20 persen seiring dengan naiknya harga bahan baku, yang juga besarnya 20 persen, Marnawi optimistis bahwa nilai pemesanan seragam sekolah menjelang tahun ajaran baru 2012-2013 dapat terealisasi.
"Saya kira, yang terjadi adalah, kalau harga naik, mungkin volume pemesanan turun. Itu dapat terjadi karena penyesuaian anggaran setiap pemesan," katanya.
"Pada 2011, pemesanan baju sekolah mulai berlangsung pada April-Mei dan berakhir pada Juli-Agustus. Perkiraannya, nilai pemesanan tahun ini mencapai Rp 80 miliar," kata Marnawi saat ditemui di kawasan Jalan Diponegoro Bandung, Senin (16/4/2012).
Akan tetapi, lanjutnya, sampai saat ini, tingkat pemesanan seragam sekolah masih sepi. Ia memprediksi, kondisi ini berkaitan dengan adanya rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, yang pada akhirnya, mengalami penundaan.
"Mungkin, penundaan kenaikan harga BBM bersubsidi membuat banyak pemesan menunggu perkembangan. Itu karena berkaitan dengan harga yang kami tetapkan," ujarnya.
Marnawi mengaku para pelaku Sentra Kaos Suci cukup sulit menentukan harga jual karena harga-harga bahan baku seperti katun melejit, meskipun BBM tidak jadi naik.
"Kenaikan harga bahan baku tersebut, rata-rata sekitar 20 persen. Misalnya, untuk kain, sebelumnya, harga jualnya Rp 80 ribu-90 ribu per kilo. Kini, harga jualnya Rp 100 ribu-120 ribu per kilogram," kata Marnawi.
Adanya kenaikan harga bahan baku itu, imbuh Marnawi, membuat para pelaku pun menaikkan harga jualnya kepada konsumen sekitar 20 persen.
"Saya kira, kondisi itu membuat para pelanggan kami masih menunggu perkembangan berikutnya," ujarnya.
Kendati harga pemesanan mengalami kenaikan 20 persen seiring dengan naiknya harga bahan baku, yang juga besarnya 20 persen, Marnawi optimistis bahwa nilai pemesanan seragam sekolah menjelang tahun ajaran baru 2012-2013 dapat terealisasi.
"Saya kira, yang terjadi adalah, kalau harga naik, mungkin volume pemesanan turun. Itu dapat terjadi karena penyesuaian anggaran setiap pemesan," katanya.
Langganan:
Postingan (Atom)
Translator
Blog Archive
Entri Populer
-
Bila kita amati beberapa jenis rok dan kerudung/jilbab wanita, ada mode dimana kain rok atau kerudung tersebut ditekuk-tekuk dengan ukuran y...
-
Busana dengan tampilan lipatan-lipatan atau plisket dipadukan dengan kebaya saat ini kembali ngetren. Namun tampilan plisket sekarang lebih...
-
Jelang tahun ajaran baru 2012/2013, kebutuhan akan perlengkapan sekolah anak SD, SMP hingga SMA mulai diburu ibu-ibu, seperti halnya yang ...
-
TEKSTIL berasal dari bahasa latin, yaitu textiles yang berarti menenun atau tenunan. Namun secara umum tekstil diartikan sebagai sebuah...
-
Salah satu pelengkap penting pada hunian Anda adalah gorden. Secara fungsional, kegunaan gorden tidak hanya untuk menutupi jendela saja, t...
Jumlah Pengunjung
Diberdayakan oleh Blogger.